Rabu, 08 Februari 2012

Mirip di Mesir, Piramida Kuno di Dasar Laut Jepang



Sejumlah piramida dan bangunan batu raksasa ditemukan di dasar laut lepas pantai Jepang...

Selama ini, orang menganggap piramida hanya terdapat di Mesir. Padahal di berbagai wilayah lainnya di dunia juga secara berturut-turut telah ditemukan piramida zaman prasejarah. Seperti misalnya peradaban bangsa Maya di Amerika Selatan, peradaban bangsa Yunani di Eropa, wilayah Asia dan lain-lain, telah ditemukan piramida yang bentuk dan besar kecilnya tidak sama. Artikel ini memperkenalkan sebagian piramida yang ditemukan di Jepang, piramida-piramida ini sepertinya tidak ada hubungan apa pun dengan bangsa Jepang modern, mungkin dibuat oleh manusia prasejarah yang jauh sebelum adanya sejarah.

Sejak tahun 1950-an, di berbagai wilayah Jepang secara berturut-turut telah ditemukan peninggalan piramida dalam jumlah besar dan bangunan batu raksasa, dari masa sejarah yang sangat lama, di antaranya beberapa piramida karena permukaannya tertutup oleh debu dan tanah, serta dipenuhi dengan berbagai macam tumbuh-tumbuhan, bagian luar tampak seperti sebuah gunung yang tinggi. Orang Jepang Jiujing Shengjun bahkan menemukan adanya hubungan tertentu antara bangsa Jepang dengan bangsa Yahudi pada zaman dahulu.


Tidak hanya demikian, pada tahun-tahun terakhir ini di dasar laut lepas pantai Jepang telah ditemukan banyak sekali peninggalan peradaban zaman purbakala. Sejak Maret 1995, penyelam menemukan 8 tempat peninggalan yang tersebar di sekitar Hiroshima hingga lautan Pulau Yonaguni. Tempat peninggalan pertama adalah sebuah konstruksi persegi empat yang sangat menarik, namun tidak begitu jelas dan ditutupi oleh karang sehingga bagian buatan manusianya tidak bisa dipastikan. Setelah itu, seorang atlet penyelam di musim panas tahun 1996 di luar dugaan menemukan sebuah teras beruncing raksasa di kedalaman 40 kaki di bawah permukaan laut Oklahoma Selatan, dipastikan merupakan hasil buatan manusia. Dan melalui pencarian lebih lanjut, tim penyelam lainnya menemukan lagi sebuah monumen lain dan lebih banyak lagi bangunan buatan manusia. Mereka mendapati jalan yang panjang dan luas, tangga dan pintu lengkung yang tinggi dan megah, serta batu raksasa yang dipotong dengan sempurna. Semua ini dipersatukan selaras dengan gaya bangunan berbentuk garis lurus yang belum pernah ditemukan sebelumnya.


Dalam beberapa bulan selanjutnya, kalangan arkeologi Jepang ikut serta dalam penggalian yang membangkitkan semangat ini. Tidak lama kemudian, mereka menemukan lagi sebuah konstruksi yang berbentuk piramida yang sangat besar di kedalaman 100 kaki di bawah permukaan laut tidak jauh dari pegunungan Sinaguni yang berjarak 300 mil dari Hiroshima. Benda raksasa ini terletak di sebuah kawasan luas yang kelihatannya digunakan untuk penyelenggaraan upacara, pada kedua sisinya terdapat pintu menara raksasa, bangunan ini panjang 240 kaki, lebar 600 kaki, dan tinggi 90 kaki, dan sejarahnya dapat dilacak kembali minimal 8.000 tahun SM.

Oleh karena visibilitas normal adalah 100 kaki di bawah permukaan laut, maka tingkat kejernihan pandang peninggalan ini cukup untuk pengambilan foto dan rekaman video. Gambar-gambar tersebut muncul dalam berita utama di koran-koran Jepang melebihi satu tahun lamanya, arkeolog berpendapat, bahwa ini mungkin adalah sebuah bukti awal adanya peradaban zaman batu yang masih belum diketahui orang.


Ahli geologi, Profesor Masaki Kimura dari Universitas Hiroshima, yang pertama-tama mengadakan penelitian ini dan mengambil kesimpulan bahwa bangunan yang mempunyai lima tingkat konstruksi ini adalah buatan manusia. Dia mengatakan: “Bahwa bangunan ini bukan benda hasil alamiah. Jika hasil alamiah, seharusnya pecahan yang terbentuk melalui korosi bertumpuk di atasnya, namun tidak ditemukan pecahan batu seperti ini.” Dia menambahkan, “bahwa sekeliling bangunan terdapat suatu yang mirip jalanan, dan ini semakin membuktikan bahwa ia adalah buatan manusia.

Profesor ilmu geologi Universitas Boston Robert Sketche menyelam dan memeriksa bangunan tersebut. Dia mengatakan, “Jika diamati, bangunan itu seperti serentetan tangga raksasa, setiap tangga tingginya kurang lebih 1 meter. Esensial penampang bangunannya mirip dengan piramida model tangga. Ini merupakan sebuah struktur yang sangat menarik. Pengikisan air yang alami ditambah lagi dengan proses perpecahan batu berkemungkinan menghasilkan struktur seperti ini, namun kami masih belum menemukan proses yang bagaimana dapat menghasilkan penampang tangga yang begitu tajam.”

Bukti selanjutnya yang dapat membuktikan bahwa bangunan tersebut adalah buatan manusia adalah beberapa tumpukan kecil dari batu yang ditemukan di sekitarnya. Mirip dengan bangunan utama, piramida-piramida mini ini dibentuk dari batu hampar berbentuk tangga yang disatukan, lebarnya 10 meter dan tinggi 2 meter.


Profesor Kimura berpendapat, bahwa masih terlalu pagi jika ingin mengetahui siapa yang telah membuat monumen tersebut atau apa tujuannya. Dia mengatakan, “Bangunan ini mungkin adalah sebuah istana dewa dari agama zaman dahulu, digunakan untuk memuja-muji dewa tertentu, sama seperti penduduk Hiroshima yang percaya pada dewa Nirai-Kanai yang dapat mendatangkan kesejahteraan dari laut kepada mereka. Oleh karena berdasarkan catatan, 10 ribu tahun lampau tidak ada manusia yang mampu membuat monumen seperti ini, maka ini mungkin adalah sebuah bukti peradaban manusia yang tidak diketahui orang.”

“Hanya manusia yang memiliki teknologi tingkat tinggi baru mampu menyelesaikan proyek seperti ini, dan sangat mungkin berasal dari daratan Asia yang mengandung peradaban manusia paling kuno. Bangunan yang demikian raksasa harus menggunakan mesin tertentu baru dapat menyelesaikannya,” lanjut Profesor Kimura.

Masa peradaban Jepang sekarang ini berawal dari zaman batu baru sekitar tahun 9000 SM. Penghidupan orang-orang pada zaman itu adalah berburu dan mengumpulkan makanan. Tidak mungkin ada teknologi maju untuk membuat bangunan seperti piramida raksasa tersebut. Dapat disimpulkan bahwa sebelum peradaban Jepang kali ini, di kawasan Jepang ini, pernah ada peradaban manusia yang sangat maju, dan ia dengan bangsa Jepang sekarang tidak mempunyai hubungan apa pun.

TEMBOK BESAR China (7 Keajaiban Dunia Baru)


Indotoplist.com : Tembok Raksasa Cina atau Tembok Besar Cina (Tionghoa Tradisional: 長城; Tionghoa Sederhana: 长城; pinyin: Chángchéng), juga dikenal di Cina dengan nama Tembok Raksasa Sepanjang 10.000 Li¹ (萬里長城; 万里长城; Wànlĭ Chángchéng) merupakan bangunan terpanjang yang pernah dibuat oleh manusia, terletak di Republik Rakyat Cina.
TEMBOK BESAR China (7 Keajaiban Dunia Baru)
Panjangnya adalah 6.400 kilometer (dari kawasan Sanhai Pass di timur hingga Lop Nur di sebelah barat) dan tingginya 8 meter dengan tujuan untuk mencegah serbuan bangsa Mongoldari Utara pada masa itu. Lebar bagian atasnya 5 m, sedangkan lebar bagian bawahnya 8 m. Setiap 180-270 m dibuat semacam menara pengintai. Tinggi menara pengintai tersebut 11-12 m.

Untuk membuat tembok raksasa ini, diperlukan waktu ratusan tahun di zaman berbagai kaisar. Semula, diperkirakan Qin Shi-huang yang memulai pembangunan tembok itu, namun menurut penelitian dan catatan literatur sejarah, tembok itu telah dibuat sebelum Dinasti Qin berdiri, tepatnya dibangun pertama kali pada Zaman Negara-negara Berperang. Kaisar Qin Shi-huang meneruskan pembangunan dan pengokohan tembok yang telah dibangun sebelumnya.

Sepeninggal Qin Shi-huang, pembuatan tembok ini sempat terhenti dan baru dilanjutkan kembali di zaman Dinasti Sui, terakhir dilanjutkan lagi di zaman Dinasti Ming. Bentuk Tembok Raksasa yang sekarang kita lihat adalah hasil pembangunan dari zaman Ming tadi. Bagian dalam tembok berisi tanah yang bercampur dengan bata dan batu-batuan. Bagian atasnya dibuat jalan utama untuk pasukan berkuda Tiongkok.
TEMBOK BESAR China (7 Keajaiban Dunia Baru)
Sejarah pembangunan Tembok Besar Tiongkok dapat dilacak sampai abad ke-9 sebelum Masehi. Pada waktu itu, pemerintahan di bagian tengah Tiongkok menyambung benteng dan menara api yang merupakan pos penjagaan tentara di perbatasan menjadi satu tembok panjang dalam rangka menangkis serangan etnis-etnis dari bagian utara Tiongkok. Sampai pada Masa Chunqiu dan Negara-negara Berperang, pertempuran berkecamuk di antara negara-negara kepangeranan yang saling berkonfrontasi.

Negara-negara itu demi pertahanannya sendiri berturut-turut membangun tembok besar di atas bukit dan gunung yang terletak di daerah perbatasan. Pada tahun 221 sebelum Masehi, Kaisar Qinshihuang menyatukan Tiongkok. Setelah itu, Kaisar Qinshihuang memerintahkan agar tembok-tembok yang dibangun oleh berbagai negara kepangeranan itu disambung menjadi satu tembok besar sebagai kubu pertahanan untuk menangkis serangan pasukan kavaleri etnis nomadik di padang rumput Monggolia bagian utara Tiongkok.

Tembok Besar pada waktu itu panjangnya mencapai 5000 kilometer lebih. Tembok Besar pada Dinasi Han setelah runtuhnya Dinasti Qin diperpanjang sampai 10 ribu kilometer lebih. Dalam sejarah selama 2000 tahun yang lalu, penguasa di berbagai zaman tak pernah berhenti membangun Tembok Besar sehingga panjang totalnya mencapai 50 ribu kilometer, yang cukup untuk mengitari bumi satu kali lebih.

Tembok Besar yang kita sebut sekarang kebanyakan adalah tembok besar yang dibangun pada Dinasti Ming yang berkuasa antara tahun 1368 dan 1644. Ujung baratnya berpangkal dari Benteng Jiayu di Provinsi Gansu Tiongkok Barat dan ujung timurnya terletak di pinggir Sungai Yalu Provinsi Liaoning Tiongkok Timur Laut setelah melewati 9 provinsi, kota dan daerah otonom sepanjang 7300 kilometer, atau sama dengan 14 ribu li Tiongkok. Dengan demikian, Tembok Besar itu disebut sebagai "tembok panjang 10 ribu li" di Tiongkok.

Sebagai kubu pertahanan, Tembok Besar dibangun dengan mengikuti jalannya puncak pegunungan. Topografi yang dilewatinya sangat rumit, antara lain, gurung pasir, padang rumput dan rawa. Untuk menyesuaikan diri dengan berbagai topografi, pelaksana pembangunan Tembok Besar menerapkan struktur yang luar biasa dan berbeda-beda. Kesemua ini menunjukkan kecerdasan nenek moyang bangsa Tionghoa.

Tembok Besar yang berliku-liku mamanjang menyusuri puncak pegunungan hampir mustahil ditaklukkan oleh musuh pada zaman kuno karena gunung dan lereng yang menjadi dasar tembok itu terlalu terjal untuk didaki.
TEMBOK BESAR China (7 Keajaiban Dunia Baru)
Tembok Besar dibangun dengan batu besar disisipi dengan tanah dan batu pecahan. Tingginya kira-kira 10 meter dan lebarnya kira-kira 5 meter,  cukup untuk 4 ekor kuda berjalan berdampingan. Dengan demikian, sangat mudah untuk manuver tentara dan pengangkutan bahan pangan dan senjata. Di sisi dalam tembok dibangun pintu dan tangga untuk naik turun.

Tembok Besar disambung dengan benteng atau menara api setiap sektor, di mana tersimpan senjata dan bahan pangan. Benteng dan menara api itu digunakan sebagai tempat istirahat bagi prajurit pada waktu damai dan sekaligus merupakan kubu pertahanan untuk menangkis serangan musuh pada waktu berperang. Selain itu, begitu diketahui terjadinya agresi musuh, di menara api itu akan dinyalakan api pada waktu malam dan asap pada siang hari sehingga kabar tentang serangan musuh dapat tersebar ke seluruh negeri dalam waktu dekat.

Di sektor penting Tembok Besar, misalnya lintasan strategis, celah gunung dan perbatasan gunung dengan laut biasanya dibangun loteng gerbang besar. Loteng-loteng gerbang itu tidak hanya kelihatan megah, tapi juga mencerminkan seni arsitektur cemerlang zaman kuno Tiongkok. Sekarang sebagian loteng gerbang itu telah berubah menjadi obyek wisata, misalnya Loteng Gerbang Shanhaiguan di ujung timur Tembok Besar yang dijuluki sebagai loteng gerbang nomor satu Tiongkok dan Loteng Gerbang Juyongguan sektor Badaling Tembok Besar di sekitar Beijing.

Fungsi Tembok Besar sebagai kubu pertahanan militer sekarang sudah tidak ada lagi, namun keindahan arsitekturnya tetap sangat mengagumkan.

Keindahan Tembok Besar tercermin pada kemegahan, kekuatan dan kebesarannya. Melepas pandang dari tempat jauh ke Tembok Besar, tembok besar tinggi yang memanjang selama ribuan kilometer itu tampak serupa naga mahabesar yang menggeliang-geliut menyusuri pegunungan; jika dilihat dari jarak dekat, maka tembok itu penuh dengan daya tarik seni dengan arsitekturnya yang aneka ragam.

Tembok Besar adalah hasil jerih payah yang dibasahi keringat dan darah serta diresapi kecerdasan rakyat Tiongkok pada zaman kuno. Betapa beratnya proyek pembangunan Tembok Besar pada zaman kuno yang masih rendah tenaga produktif memang sulit dibayangkan.

Dinasti Zhou, Sejarah Dinasti Zhou

Sejarah Dinasti Zhou Dinasti Zhou (1066 SM - 221 SM) adalah dinasti terakhir sebelum Cina resmi disatukan di bawah Dinasti Qin. Dinasti Zhou adalah dinasti yang bertahan paling lama dibandingkan dengan dinasti lainnya dalam sejarah Cina, dan penggunaan besi mulai diperkenalkan di Cina mulai zaman ini. Sesuai tradisi feodal Cina, para penguasa Zhou mengantikan Dinasti Shang (Yin) dan mengesahkan aturan yang menetapkan mereka sebagai mandat langit, dimana para penguasa memerintah atas mandat dari langit. Bila mandat dari langit dicabut, rakyat berhak menggulingkan penguasa tadi. Perintah langit ditetapkan oleh asumsi nenek moyang Zhou, Tian-Huang-Shangdi, berada di atas nenek moyang Shang, Shangdi. Doktrin ini menjelaskan dan membenarkan kekalahan Dinasti Xia dan Shang, dan pada waktu yang sama mendukung hak kekuasaan para penguasa sekarang dan masa depan. Sejarah Dinasti Zhou didirikan oleh keluarga Ji (姬) beribukota di Hao (鎬, sekarang di sekitar Xi'an), meneruskan corak budaya dan bahasa dari dinasti sebelumnya, ekspansi Zhou pada awalnya adalah melalui penaklukan. Secara berangsur-angsur Zhou memperluas budaya Shang sampai ke wilayah utara Sungai Panjang. Pada awalnya keluarga Ji mengendalikan negara Zhou secara terpusat. Di tahun 771 SM, setelah Raja You (周幽王) menggantikan ratunya dengan Selir Baosi, ibukota diserang oleh kekuatan gabungan dari ayah ratu, pangeran Shen yang bersekutu dengan suku-suku asing. Kemudian, putra sang ratu, Ji Yijiu (姬宜臼) dinaikkan menduduki tahta sebagai raja baru oleh para bangsawan dari negara Zheng, Lü, Qin dan pangeran Shen. Ibukota negara kemudian terpaksa dipindahkan ke sebelah timur di tahun 722 SM, tepatnya ke Luoyang di propinsi Henan sekarang. Oleh karena pemindahan ibukota ini, para sejarahwan kemudian membagi Dinasti Zhou menjadi Dinasti Zhou Barat (西周) dari akhir abad ke-10 SM sampai dengan tahun 771 SM, serta Dinasti Zhou Timur (東周) dari tahun 770 SM sampai dengan tahun 221 SM. Tahun permulaan Zhou Barat tetap masih dalam perdebatan, antara – tahun 1122 SM, tahun 1027 SM atau tahun lain dalam ratusan tahun dari akhir abad ke-12 SM. Pada umumnya, sejarawan Cina menetapkan tahun 841 SM sebagai tahun awal mula dari tahun pemerintahan Dinasti Zhou dalam sejarah Cina. Dan berdasarkan sejarahwan Cina terkenal, Sima Qian di dalam karya tulisnya Catatan Sejarah Agung, Zhou Timur dibagi lagi dalam dua zaman yaitu Zaman Musim Semi dan Gugur dan Zaman Negara-negara Berperang. Setelah perpecahan di pusat kekuasaan, pemerintah Zhou makin lemah dalam menjalankan pemerintahan. Setelah Raja Ping (周平王), raja-raja Zhou yang kemudian berkuasa tidak memiliki kekuasaan yang nyata karena kekuasaan sebenarnya ada di tangan para bangsawan yang kuat. Mendekati penghujung Dinasti Zhou, para bangsawan tidak meletakkan lagi eksistensi keluarga Ji sebagai simbol pemersatu kerajaan dan masing-masing mengangkat diri mereka sendiri sebagai raja. Dinasti Zhou pecah menjadi beberapa negara kecil-kecil yang bertempur satu sama lainnya. Zaman ini kemudian terkenal sebagai Zaman Negara-negara Berperang, di mana kemudian diakhiri dengan penyatuan Cina di bawah Dinasti Qin. Pertanian di Dinasti Zhou sangat intensif dan dalam banyak kesempatan diarahkan langsung oleh pemerintah. Semua tanah pertanian dimiliki oleh para bangsawan, yang kemudian memberikan tanah mereka kepada budak mereka. Sebagai contoh, suatu lahan dibagi menjadi sembilan bujur sangkar dalam ukuran jing (巾), dengan hasil gandum dari pertengahan bujur sangkar diambil oleh pemerintah dan sisanya disimpan oleh petani. Dengan cara ini, pemerintah bisa menyimpan surplus makanan dan mendistribusikan kembali pada waktu kelaparan atau panen tidak baik. Beberapa sektor manufactur penting selama periode ini termasuk kerajinan perunggu, yang di integralkan dalam pembuatan senjata dan perkakas pertanian. Sekali lagi, industri ini dikuasai oleh bangsawan yang mengarahkan material produksi.

Kemunduran Dinasti Xia




dinasti-xia
Sejarah China merupakan sejarah dinasti yang silih berganti. Jutaan aktor utama dengan berbagai gaya dan warna, berjuta-juta rakyat jelata yang menanggung penderitaan. Maka, bencana yang terjadi silih berganti dari tahun ke tahun hampir merupakan lakon utama pertunjukan besar ini. Ia memperingatkan dunia, menghukum orang-orang yang melanggar prinsip kebenaran. Ia menyutradarai kemunduran Dinasti Wang, dan munculnya Ming Zhu yang lain.
Mengenai bencana Dinasti Xia, dalam buku sejarah nyaris tidak tercatat, berkaitan dengan hal tersebut hanya dalam "Kronologi Zhu Shu" tercatat secara ringkas. Saat raja ke-12 (In Jia) Dinasti Xia, kerajaan Dinasti Xia mulai mengalami kemunduran. Pada akhir tahun, cuaca kering kerontang, cuaca terik tidak seperti biasanya. Dalam kronologi itu telah mencatat bencana kekeringan waktu itu: Ada sesuatu yang ganjil dan pertanda buruk di alam, dan dalam 10 hari akan terjadi sesuatu. Orang-orang tua dulu mengira suhu tinggi, cuaca yang kering kerontang adalah akibat gangguan sesuatu yang ganjil. Dan pada suhu tinggi serta tahun kekeringan besar inilah Raja Xia In Jia meninggal.
Raja Di Fa ke-15 Dinasti Xia pada gempa bumi 7 tahun (kira-kira 1627-1615 SM) ketika itu, adalah gempa bumi yang tercatat paling awal di China dan juga di dunia. Xia Wang Fa yang berkuasa selama 7 tahun, juga meninggal pada tahun itu. Di akhir kerajaan Dinasti Xia, pernah terjadi lagi 2 kali gempa bumi dahsyat. "Di Gui 15 tahun, malam, bintang jatuh bagaikan hujan: gempa bumi, Yi, Luo Jie." "Di Gui 30 tahun, tanah longsor Qii. Di Gui You Ming Jie adalah seorang raja terakhir Dinasti Xia (Abad 21-16 SM). Saat yang demikian, Dinasti Xia telah dipenuhi dengan berbagai krisis. Namun Raja Xia Jie tetap mengumbar hasratnya, lalim dan suka membunuh.
Menurut catatan "Kronologi Zhu Shu", dia "lebih condong ke istana Zhu (nama lain Gui Yang), menghias balkon dengan batu giok, membuat kamar penyejuk, membuat pintu giok". Bahkan mencari-cari wanita cantik dari berbagai tempat, menyembunyikannya di belakang istana, siang malam bersenang-senang dengan perempuan serta berpesta pora dengan dayang istana. Konon, waktu itu dibuat kolam anggur sangat besar, sehingga kapal bisa berlayar di kolam tersebut, mabuk dan mati tenggelam kerap kali terjadi, hal-hal asusila tak berdasar, sering kali membuat perempuan tertawa terbahak-bahak.
Kehidupan rakyat menjadi sangat sengsara, hasil panen mereka setiap tahun jarang sekali berkecukupan, terlebih lagi tidak ada bahan pangan simpanan, setiap mengalami bencana maka anggota keluarga tercerai berai. Kawula dari penguasa feodal Dinasti Xia menunjuk matahari menyumpah serapah Raja Jie dengan mengatakan: "Kapan perkabungan tiba, aku serta engkau mati bersama." Artinya adalah, "kapan engkau binasa, aku lebih baik binasa bersama dengan engkau."
Raja Jie dikenal sangat kejam dan brutal, sering membunuh orang. Raja Dinasti Xia masih ada seorang pejabat yang bernama Guan Lung Feng, tangannya membawa "Gambar Raja" dan datang menemui Raja Jie. "Gambar Raja" juga disebut "Gambar Kuning", merupakan gambar lukisan yang disumbangkan oleh para leluhur raja dinasti dahulu, untuk dilihat raja-raja generasi berikutnya, dan untuk dijadikan sebagai teladan para leluhur dalam mengatur negara. Lukisan gambar raja yang dibawa Guan Long Feng berisi gambar Da Yu serta gambar lainnya tentang cara mencegah banjir dan mengendalikan air, dia ingin Raja Jie meniru contoh raja-raja sebelumnya, seperti leluhur Da Yu terdahulu hidup sederhana dan mencintai rakyat, untuk menikmati kemakmuran negeri sepanjang masa.
"Jika saat-saat seperti ini mengeluarkan uang secara tak terkendali, sewenang-wenang membunuh orang, maka kehancuran negeri juga tidak akan jauh lagi." Atas nasihat seperti ini Raja Jie bukan hanya tidak mendengar, malah Guan Long Feng dibunuhnya, dan memperingatkan kepada para pejabat istana dengan mengatakan, bahwa mulai sekarang jika bicaranya seperti Guan Long Feng, akan dipancung juga tanpa kecuali. Karenanya, pejabat yang arif bijaksana lenyap, hilang tak membekas, dan Raja Jie semakin bertambah angkuh dan sewenang-wenang.
Tepat dalam kondisi seperti ini, bintang jatuh dan gempa bumi terjadi pada masa kerajaan Dinasti Xia, aliran sungai terputus. Raja Jie meninggal, Dinasti Xia hancur. Bencana alam merupakan peringatan dan hukuman Tuhan terhadap manusia yang tidak mengikuti asas kebenaran Tuhan. Xia Jie banyak melakukan perbuatan yang tidak bermoral maka Tuhan menghancurkannya.

Sejarah Dinasti China Kuno Sampai sekarang

Sejarah Cina adalah salah satu sejarah kebudayaan tertua di dunia. Dari penemuan arkeologi dan antropologi, daerah Cina telah didiami oleh manusia purba sejak 1,7 juta tahun yang lalu. Peradaban Cina berawal dari berbagai negara kota di sepanjang lembah Sungai Kuning pada zaman Neolitikum. Sejarah tertulis Cina dimulai sejak Dinasti Shang (l.k. 1750 SM – 1045 SM).

Cangkang kura-kura dengan tulisan Cina kuno yang berasal dari Dinasti Shang memiliki penanggalan radiokarbon hingga 1500 SM. Budaya, sastra, dan filsafat Cina berkembang pada zaman Dinasti Zhou (1045 SM hingga 256 SM) yang melanjutkan Dinasti Shang. Dinasti ini merupakan dinasti yang paling lama berkuasa dan pada zaman dinasti inilah tulisan Cina modern mulai berkembang.
Kebudayaan Cina sebagai salah satu peradaban tertua di dunia yang berbeda dari peradaban tua lainnya adalah karena sejarah kebudayaan Cina tidak pernah terputus selama hampir 5000 tahun. Pergantian pemerintahan dari dinasti demi dinasti tidaklah menyebabkan kebudayaan Cina mengalami kehancuran dan pergeseran yang teramat besar.
Dinasti Zhou terpecah menjadi beberapa negara kota, yang menciptakan Periode Negara Perang. Pada tahun 221 SM, Qin Shi Huang menyatukan berbagai kerajaan ini dan mendirikan kekaisaran pertama Cina. Pergantian dinasti dalam sejarah Cina telah mengembangkan suatu sistem birokrasi yang memungkinkan Kaisar Cina memiliki kendali langsung terhadap wilayah yang luas.
Pandangan konvensional terhadap sejarah Cina adalah bahwa Cina merupakan suatu negara yang mengalami pergantian antara periode persatuan dan perpecahan politis yang kadang-kadang dikuasai oleh orang-orang asing, yang sebagian besar terasimiliasi ke dalam populasi Suku Han. Pengaruh budaya dan politik dari berbagai wilayah di Asia, yang dibawa oleh gelombang imigrasi, ekspansi, dan asimilasi yang bergantian, menyatu untuk membentuk budaya Cina modern.
ni gan..sejarah dinasti china...
Tiga Maharaja dan Lima Kaisar ( sānhuáng wǔdì / 三皇五帝 ) ? – 2070 SM.
Tiga Maharaja ( sānhuáng / 三皇 ).
Lima Kaisar ( wǔdì / 五帝 ) ? – 2070 SM.
Dinasti Xià ( xiàcháo / 夏朝 ) 2070 SM – 1600 SM.
Dinasti Shāng ( shāngcháo / 商朝 ) 1600 SM – 1046 SM.
Dinasti Zhōu ( zhōucháo / 周朝 ) 1046 SM – 256 SM.
Dinasti Zhōu Barat ( xīzhōu / 西周 ) 1046 SM – 771 SM.
Dinasti Zhōu Timur ( dōngzhōu / 东周 / 東周 ) 770 SM – 256 SM.
Periode Musim Semi dan Musim Gugur ( chūnqiū / 春秋 ) 770 SM – 476 SM ( Tiga Keluarga Membagi Negara Jìn ( sānjiā fēnjìn / 三家分晋 / 三家分晉 ) sebagai awal dari Periode Negara Perang ( zhànguó / 战国 / 戰國 ) ).
Periode Negara Perang ( zhànguó / 战国 / 戰國 ) 475 SM – 221 SM.
Dinasti Qín ( qíncháo / 秦朝 ) 221 SM – Oktober 206 SM.
Kerajaan Chǔ Barat ( xīchǔ / 西楚 ) Februari 206 SM – Desember 203 SM.
Dinasti Hàn ( hàncháo / 汉朝 / 漢朝 ) 202 SM – 8 Masehi ; 25 – 220.
Dinasti Hàn Barat ( xīhàn / 西汉 / 西漢 ) Februari 202 SM – Desember 8 Masehi.
Dinasti Xīn ( xīncháo / 新朝 ) 9 – 23.
Kaisar Gēngshǐ ( gēngshǐdì / 更始帝 ) 23 – 25.
Dinasti Hàn Timur ( dōnghàn / 东汉 / 東漢 ) 25 – 220.
Periode Tiga Kerajaan ( sānguó / 三国 / 三國 ) 220 – 280.
Kerajaan Cáo Wèi ( 曹魏 ) 220 –265.
Kerajaan Shǔ Hàn ( 蜀汉 / 蜀漢 ) 221 – 263.
Kerajaan Sūn Wú ( 孙吴 / 孫吳 ) 222 – 280.
Dinasti Jìn ( jìncháo / 晋朝 / 晉朝 ) 265 – 420.
Dinasti Jìn Barat ( xījìn / 西晋 / 西晉 ) 265 – 316.
Dinasti Jìn Timur ( dōngjìn / 东晋 / 東晉 ) 317 – 420.
Periode Enam Belas Kerajaan ( shíliùguó / 十六国 / 十六國 ) 304 – 439.
Kerajaan Hàn, Zhào Awal ( hàn qiánzhào / 汉 前赵 / 漢 前趙 ) 304 –329 ( Liú Yuān ( 刘渊 / 劉淵 ) memakai nama kerajaan Hàn ( 汉 / 漢 ), Liú Yào ( 刘曜 / 劉曜 ) menganti nama kerajaan menjadi Zhào ( 赵 / 趙 ), yang dalam sejarah disebut sebagai Zhào Awal ( qiánzhào / 前赵 / 前趙 ) ).
Kerajaan Chéng Hàn ( chénghàn / 成汉 / 成漢 ) 304 – 347.
Kerajaan Liáng Awal ( qiánliáng / 前涼 ) 314 – 376.
Kerajaan Zhào Akhir ( hòuzhào / 后赵 / 後趙 ) 319 – 351.
Kerajaan Yàn Awal ( qiányàn / 前燕 ) 337 – 370.
Kerajaan Qín Awal ( qiánqín / 前秦 ) 351 – 394.
Kerajaan Qín Akhir ( hòuqín / 后秦 / 後秦 ) 384 – 417.
Kerajaan Yàn Akhir ( hòuyàn / 后燕 / 後燕 ) 384 – 407.
Kerajaan Qín Barat ( xīqín / 西秦 ) 385 – 431.
Kerajaan Liáng Akhir ( hòuliáng / 后涼 / 後涼 ) 386 – 403.
Kerajaan Liáng Selatan ( nánliáng / 南涼 ) 397 – 414.
Kerajaan Yàn Selatan ( nányàn / 南燕 ) 398 – 410.
Kerajaan Liáng Barat ( xīliáng / 西涼 ) 400 – 421.
Kerajaan Xià ( 夏 ) 407 – 431.
Kerajaan Yàn Utara ( běiyàn / 北燕 ) 407 – 436.
Kerajaan Liáng Utara ( běiliáng / 北涼 ) 397 – 439.
Dinasti Selatan dan Dinasti Utara ( nánběicháo / 南北朝 ) 386 – 589.
Dinasti Dinasti Selatan ( náncháo / 南朝 ) 420 – 589.
Dinasti Selatan Sòng ( náncháo sòng / 南朝 宋 ) 420 – 479.
Dinasti Selatan Qí ( náncháo qí / 南朝 齐 / 南朝 齊 ) 479 – 502.
Dinasti Selatan Liáng ( náncháo liáng / 南朝 梁 ) 502 – 557.
Dinasti Selatan Chén ( náncháo chén / 南朝 陈 / 南朝 陳 ) 557 – 589.
Dinasti Dinasti Utara ( běicháo / 北朝 ) 386 – 581.
Dinasti Wèi Utara ( běiwèi / 北魏 ) 386 – 534.
Dinasti Wèi Timur ( dōngwèi / 东魏 / 東魏 ) 534 – 550.
Dinasti Qí Utara ( běiqí / 北齐 / 北齊 ) 550 – 577.
Dinasti Wèi Barat ( xīwèi / 西魏 ) 535 – 556.
Dinasti Zhōu Utara ( běizhōu / 北周 ) 557 – 581.
Dinasti Suí ( suícháo / 隋朝 ) 581 – 618.
Dinasti Táng ( tángcháo / 唐朝 ) 618 – 690 ; 705 – 907.
Dinasti Táng ( tángcháo / 唐朝 ) ( sebelum Dinasti Wǔ Zhōu ( 武周 ) ) 618 – 690.
Dinasti Wǔ Zhōu ( 武周 ) 690 – 705 ( sekitar 15 tahun ).
Dinasti Táng ( tángcháo / 唐朝 ) ( sesudah Dinasti Wǔ Zhōu ( 武周 ) ) 705 – 907.
Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan ( wǔdài shíguó / 五代十国 / 五代十國 ) 902 – 979.
Lima Dinasti ( wǔdài / 五代 ) 907 – 960.
Dinasti Liáng Akhir ( hòuliáng / 后梁 / 後梁 ) 907 – 923.
Dinasti Táng Akhir ( hòutáng / 后唐 / 後唐 ) 923 –936.
Dinasti Jìn Akhir ( hòutáng / 后晋 / 後晉 ) 936 – 946.
Dinasti Hàn Akhir ( hòuhán / 后汉 / 後漢 ) 947 – 950.
Dinasti Zhōu Akhir ( hòuzhōu / 后周 / 後周 ) 951 – 960.
Sepuluh Kerajaan ( shíguó / 十国 / 十國 ) 902 – 979.
Kerajaan Wú Yuè ( 吴越 / 吳越 ) 907 – 978 ( tahun 893 mulai membentuk kekuatan militer separatis feodal ).
Kerajaan Mǐn ( mǐnguó / 闽国 / 閩國 ) 909 – 945 ( tahun 893 mulai membentuk kekuatan militer separatis feodal, diantaranya termasuk Kerajaan Yīn ( 殷 ) 943 – 945 ).
Kerajaan Píng Selatan ( nánpíng / 南平 ) 924 – 963 ( tahun 907 mulai membentuk kekuatan militer separatis feodal, atau Kerajaan Jīng Selatan ( jīngnánguó / 荊南国 / 荊南國 ) ).
Kerajaan Chǔ ( chǔguó / 楚国 / 楚國 ) 907 – 951 ( tahun 896 mulai membentuk kekuatan militer separatis feodal ).
Kerajaan Wú ( wúguó / 吴国 / 吳國 ) 902 – 937 ( tahun 892 mulai membentuk kekuatan militer separatis feodal ).
Kerajaan Táng Selatan ( nántáng / 南唐 ) 937 – 975.
Kerajaan Hán Selatan ( nánhán / 南汉 / 南漢 ) 917 – 971 ( tahun 905 mulai membentuk kekuatan militer separatis feodal ).
Kerajaan Hán Utara ( běihán / 北汉 / 北漢 ) 951 – 979.
Kerajaan Shǔ Awal] ( qiánshǔ / 前蜀 ) 907 – 925 ( tahun 891 mulai membentuk kekuatan militer separatis feodal ).
Kerajaan Shǔ Akhir ( hòushǔ / 后蜀 / 後蜀 ) 934 – 965 ( tahun 925 mulai membentuk kekuatan militer separatis feodal ).
Dinasti Sòng ( sòngcháo / 宋朝 ) 960 – 1279.
Dinasti Sòng Utara ( běisòng / 北宋 ) 960 – 1127.
Dinasti Sòng Selatan ( nánsòng / 南宋 ) 1127 – 1279.
Kerajaan Liáo ( 辽 / 遼 ) 907 – 1125 ( berdiri tahun 907 dengan nama Kerajaan Khitan ( qìdān / 契丹 ), tahun 916 mulai memakai tahun pemerintahan, tahun 938 berubah nama menjadi Liáo ( 辽 / 遼 ), tahun 983 memakai kembali nama Khitan ( qìdān / 契丹 ), tahun 1066 kembali memakai nama Liáo ( 辽 / 遼 ) ).
Kerajaan Liáo Barat ( xīliáo / 西辽 / 西遼 ) 1132 – 1218.
Kerajaan Xià Barat ( xīxià / 西夏 ) 1038 – 1227.
Kerajaan Jīn] ( 金 ) 1115 – 1234.
Dinasti Yuán ( yuáncháo / 元朝 ) 1206 – 1368 ( didirikan oleh Temüjin ( tiěmùzhēn / 铁木真 / 鐵木真 ) pada tahun 1206, tahun 1271 Kublai Khan ( hūbìliè / 忽必烈 ) menetapkan nama kerajaan menjadi Yuán ( 元 ) ).
Dinasti Míng ( míngcháo / 明朝 ) 1368 – 1644.
Dinasti Qīng ( qīngcháo / 清朝 ) 1616 – 1912 ( berdiri tahun 1616 dengan sebutan awal Kerajaan Jīn Akhir ( hòujīn / 后金 / 後金 ), tahun 1636 berubah nama menjadi Qīng ( 清 ), tahun 1644 memerintah Cina ).

Sejarah Dewa - Dewi Yunani Kuno !


Sejarah Yunani Kuno sangat menarik untuk ditelusuri. Berikut ini ada mitologi dewa dewi yunani kuno. Silahkan dibaca…

1. Dewa Ares

dewa ares
Dengan nafsu untuk menghancurkan secara bengis dan kejam pada legendanya, merupakan cerminan sifat manusia yang paling buruk. Ia menjelajahi bumi menebar kehancuran dan kekejaman hingga nyanyian ratapan korbannya membahana di langit.

Dalam perang Troya, dengan kekuatannya ia membantu prajurit Troya, Hector. Tapi Ares bukanlah pahlawan, ia tidak lebih merupakan pengecut yang lari dari medan laga saat terluka. Bahkan tangisnya terdengar di Gunung Olympia. Kini, berabad-abad setelah kejatuhan Troya, Ares masih menebarkan bayang-bayangnya diseluruh dunia. Nafsunya akan kehancuran dan kepedihan bergema di sepanjang zaman.

2. Dewa Hephaestus

Dewa Hephaestus
Di atas gunung Olympia, semua dewa lain berparas tampan. Kecuali Hephaestus yang digambarkan buruk rupa. Menurut legenda, karena ada perselisihan, Zeus melemparkan Hephaestus ke bumi dan membuat kakinya menjadi pincang selamanya.

Apapun kekurangan yang ada dalam dirinya, ditutupi Hephaestus dengan kekuatan yang luar biasa. Dan meski ia cacat, atau mungkin justru karena itu ia ahli menciptakan objek-objek yang sangat indah. Dari bengkel kerjanya jauh di dalam bumi, penguasa api dan tempaan ini menciptakan istana, makam dan baju dewa-dewi, seperti: halilintar Zeus dan baju baja Athena.

Dalam perang Troya, ia juga menciptakan baju baja baru bagi Achilles. Tapi pengabdian sebenarnya tidak terwujud dalam perang tapi perdamaian, sebab ia juga dewa pelindung bagi seniman dan pengrajin. Hephaetus yang baik hati telah melimpahkan keindahan dan keahliannya pada umat manusia. Watak lemah lembutnya nampak dalam detil desain artistik dan pertasi manusia yang besar terhadap seni.

3. Dewa Dionysus

Dewa Dionysus
Satu-satunya dewa yang memiliki orang tua manusia adalah Dionysus. Anugerah ajaibnya, air suling buah anggur adalah pembawa kegembiraan maupun penyebab kegilaan. Ciptaannya yang memabukkan itu bisa membuat heboh peminumnya dan juga menyulut kekacauan akibat mabuk.

Pada masa kuno, pemujanya berkumpul di hutan dan menari untuk menghormatinya dan minum hingga mabuk. Prajurit Troya ingin terbebas dari kegelisahan dengan ramuan mujarabnya. Sungguh, itulah kenyataannya sepanjang zaman sampai saat ini.

Tapi Dionysus juga dikenal sebagai dewa teater dan beberapa puisi kuno terbesar dipersembahkan baginya. Dan semua yang terlibat, mulai dari penulis, aktor dan penyanyi, dianggap sebagai pelanyannya. Jadi lain kali kalau anda minum anggur, bersulanglah untuk Dionysus. Tapi ingatlah garis tipis antara BERKAT dan KEHANCURAN yang terdapat dalam kenikmatan anggur tersebut.

4. Dewi Demeter

Dewi Demeter
Demeter, Dewi Pertanian dan Kesuburan dianggap yang pertama mengajar manusia menggarap tanah dan memanen. Diberkahi kuasa mendatangkan kemakmuran dan kelaparan bagi manusia.

Dikisahkan ia mempunyai kemampuan mengontrol musim dan merubah permukaan alam. Kini, lahan pertanian tumbuh subur di atas tanah dimana dipercaya perang Troya terjadi. Mungkin bukti kekuasaan Demeter untuk melahirkan kehidupan baru bahkan dibekas daerah perang legendaris dimana terjadinya pertempuran yang gagah berani.

5. Dewa Poseidon

dewa poseidon
Dengan air lebih dari 70 persen menutupi permukaan bumi adalah wajar apabila ditunjuk seorang dewa yang bertugas mengatur laut dan semua keajaibannya. Poseidon-lah yang bertugas untuk itu. Seperti laut yang temperamental, ia mengatur daerah kekuasaannya jauh dibawah permukaannya.

Selama perang, Poseidon memihak Yunani, kaum pelaut. Tapi saat berlayar pulang, karena sombong atas kemenangan mereka, Poseidon menurunkan badai dan memporak-porandakan armada mereka.
Apakah melalui hembusan angin lembut maupun ombak ganas, Poseidon dengan trisula ditangan masih berbicara pada kita saat ini, sebuah kekuatan yang sama abadinya dengan gelombang pasang.

6. Dewa Zeus

dewa zeus
Dari tahtanya di Gunung Olympia, Zeus mengatur dewa dan manusia dan menjaga alam semesta agar tetap tertib dan adil. Dengan senjata petir ditangannya, senjata yang paling ditakuti dibumi dan dikahyangan. Saat Troya genting, dewa-dewa lain memilih pahlawannya diantara prajurit tapi Zeus menolah berpihak. Ia menggunakan timbangan emasnya untuk menyeimbangkan takdir pahlawan-pahlawan Troya.

Dewa segala dewa ini sama sekali bukan teladan kebajikan. Suami yang paling tidak setia, mengejar dewi-dewi, meninggalkan jejak kecurangan, kesedihan dan kekerasan di masa lampau. Dari perayaan internasional Olimpiade, kuil yang menakjubkan dan monumen untuk menghormatinya, legenda Zeus tetap kuat sebagaimana dewa itu sendiri.

7. Dewi Hera

dewi hera
Sebagai saudari sekaligus istri Zeus, Hera adalah ratu dikahyangan dan menjadi sumber keirian dan kecemburuan bagi dewi lain di Gunung Olympia. Dia cantik dan juga licik. Hera adalah pelindung yang waspada bagi wanita yang sudah menikah karena ia sangat mengerti kepedihan pahit akibat ketidaksetiaan.

Dan meskipun ia sangat sopan, ia sering mendendam pada mereka yang menghalangi niatnya. Karena Paris memutuskan dewi Aphrodite lebih cantik darinya, ia menjadi musuh besar bagi Troya yang tanpa ampun menggunakan kekuatannya bagi prajurit Yunani hingga Troya luluh lantak. Legenda Hera mengungkapkan arti pepatah: “Amarah neraka tak seberapa panas dibandingkan amarah wanita yang terhina”.

8. Dewa Hermes
dewa hermes
Hermes adalah dewa yang selalu bergerak. Terompah bersayap dengan tongkat perlindungan ditangannya, ia paling dikenal sebagai utusan Zeus dan pelindung para pengelana. Sesuai dengan itu, ia juga dewa pencuri dan perniagaan.

Dikisahkan pada masa kecilnya ia mencuri kawanan ternak Apollo kemudian membuat harpa dari rumah kura-kura sebagai permohonan maafnya. Dikisahkan ia menolong Odysseus saat pulang dari Troya, dan sejak itu ia dihargai sebagai penolong para pengelana. Terkenal karena kekuatan fisiknya, ia juga dikenal sebagai pencipta olahraga balap lari karena ia selalu berlari cepat untuk menyampaikan pesan para dewa.

Sebagai pembawa keberuntungan dan kemakmuran, Hermes lebih sering muncul dalam mitos dibandingkan dewa-dewa lain sehingga membuatnya paling disukai selain dewa lain di Gunung Olympia.

9. Dewi Athena

Dewi Athena
Athena, dewi kerajinan tangan, keterampilan rumah tangga dan perang. Sebagai dewi perang ia membanggakan kepandaian dewatanya dan kekuatannya yang luar biasa. Menurut legenda, ia muncul dalam keadaan dewasa lengkap dengan baju baja, sebagai anak Zeus.

Dari semua anaknya, Zeus memilih Athena sebagai pembawa tameng dan halilintar. Musuh yang dhsyat bagi Troya, ia berperang di pihak prajurit Yunani dan dikisahkan ia berduka atas kematian Achilles. Tapi saat Troya jatuh dan Yunani mencemari kuilnya, ia menuntut balas. Dia meminta Poseidon menurunkan badai yang mengacaukan pulangnya kapal-kapal Yunani.

Penuh keberanian di medan perang, ia juga paham nilai utama perdamaian dan dikenal sebagai pelindung dan keterampilan dalam rumah tangga. Tak seperti lainnya yang lebih suka menyebut alam sebagai rumahnya, Athena sangat menyukai kota. Kota favoritnya adalah Athena, seperti namanya, dan dimana kuilnya, Parthenon, masih berdiri sebagai salah satu keajaiban dunia.

10. Dewi Artemis

Dewi Artemis
Artemis, Dewi berburu. Sama liarnya dengan alam itu sendiri. Merupakan dewi suci bagi pemburu dan pelindung kaum muda yang dengan tenang mengatur tempat-tempat bumi yang liar. Saudari kembar Apollo ini terampil dalam memanah melebihi semua dewa di Gunung Olympia. Ia selalu membawa busur perak dan anak panahnya. Ia memihak Troya saat perang berlangsung. Ia turunkan angin utara yang dahsyat yang menghambat mereka untuk berlayar ke Troya.

Baru setelah Yunani mengorbankan putri sulung Agamemnon bagi Artemis angin tersebut mereda. Kini peninggalan Artemis terlihat pada wanita yang menentang tradisi dan menjalani hidup yang lebih individual dan bebas. Secara samar diceritakan, bahwa ia masih berdiam di hutan.

11. Dewa Apollo

Dewa Apollo
Apollo, Dewa nubuatan, musik dan penyembuhan, memberikan kebijaksanaan sebagai perantara antara dewa dan manusia. Dengan kepandaian yang tinggi, bagai anak panah yang lepas dari busurnya, dikisahkan dia adaalah dewa pertama yang mengajar manusia seni pengobatan dan penyembuhan termasuk lewat musik.

Ia dianggap membantu manusia mencapai potensi sepenuhnya dengan anugerah pencerahannya. Selama perang Troya, dipercaya bahwa Apollo berpihak dan menolong prajurit Hector di medan laga. Saat genting, ia lepaskan anak panah berapi ke orang-orang Yunani dari kereta perangnya di langit.

Berabad-abad kemudian, ketika manusia menjelajahi angkasa dengan tepat mereka menamakan misi ke bulan: Apollo, nama dewa yang mengilhami manusia untuk mencapai angkasa.

Sejarah Antartika

Di tahun 1532, Oronteus Finaeus menggambar sebuah peta dunia. Bukan masalah kalau yang digambarnya sekedar peta sekitar Benua Eropa, Afrika, Asia, dan sebagian Amerika, tapi yang menjadi luar biasa adalah bahwa Oronteus Finaeus menggambarkan Benua ke enam - yaitu Antarktika (Kutub Selatan)…! Padahal belum ada orang yang pernah berlayar sampai ke Antarktika…!

Dan yang lebih mencengangkan lagi, garis pantai pada peta Antarktika yang dihasilkan oleh Finaeus - ternyata sama persis seperti peta Antarktika modern saat ini…! Tentu saja hal ini menjadi luar biasa, karena benua Antarktika ditutupi es abadi yang tebalnya mencapai 2 Kilometer…


Oronteus Finaeus


Gambar 1 - Peta Oronteus Finaeus tahun1532 di belahan bumi selatan Gambar 2 - Oronteus Finaeus menggambar kembali proyeksi modern peta kutub itu

Gambar 3 - Peta modern Antarctica

Peta ini ditemukan di Perpusatakaan Congress, Washington DC di tahun 1960 oleh Charles Hapgood. Bertuliskan “ digambar oleh Oronteus Finaeus tahun 1531”. Hampir sama persis dengan pemetaan Piri Reis, Antarctica ditunjukkan dengan es yang bebas mengalir seperti sungai, pola pengeringan dan coastline.

Peta Oronteus Finaeus lebih akurat dibanding peta yang lain pada waktu itu. Sesungguhnya, lebih akurat dibanding peta manapun yang dibuat sampai ke tahun 1800.

Fakta Tentang Antartika:

Penemuan benua Antartika yang pertama kali diterima umum terjadi pada 1820 dan pendaratan yang pertama terverifikasi pada tahun 1821. Namun, peta yang dibuat Admiral Piri Reis pada 1513 memuat sebuah benua selatan yang mungkin mirip dengan pantai Antartika dan penjelajah pertama menuju Kutub Selatan terjadi pada tahun 1911.

Antartika adalah benua yang paling dingin; suhu di musim dingin dapat turun di bawah minus 100 ° F (minus 73 ° C). Suhu terendah yang pernah tercatat di bumi berasal dari Rusia’s Vostok Station: minus 128,6 ° F (minus 89,2 ° C) pada July 21,1983.

Antartika juga merupakan benua terkering, kenyataannya, hampir seluruhnya gurun. Sangat sedikit salju jatuh pada interior benua. Namun, karena benua tersebut sangat dingin, salju tidak jatuh dan tidak mencair. Seiring berjalannya waktu salju hanya beberapa inci per tahun dan perlahan terakumulasi menjadi topi es besar.

Sekitar 99% dari Antartika ditutupi oleh salju dan es. Ketebalan es mencapai 4 km (2.4 mil) di beberapa tempat. Es ini mengalir keluar dari benua es mengambang menciptakan banyak rak tempat es yang mengalir memenuhi lautan. Rak es ini pada gilirannya menimbulkan banyak gunung esAntartika tidak mempunyai penduduk tetap benar. Kurang dari 1.000 orang musim dingin di atas pada tahun tertentu; populasi musim panas secara substansial lebih tinggi sebagai ilmuwan dan staf pendukung dari lebih 27 negara berkumpul di benua.